STRUKTUR
ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI DALAM PERUSAHAAN BISNIS
Definisi Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai Organisasi,
ada yang cocok satu sama lain dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang – orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana – prasarana,
data, dan lain sebagainya dapat digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan Organisasi.
Definisi Menurut Para Pakar :
o
Menurut
Hebert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson, Organisasi adalah
suatu sistem terencana mengenai usaha kerja sama dimana setiap peserta
mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban – kewajiban atau
tugas – tugas untuk dilaksanakan.
Ada beberapa bagian dari organisasi,
yaittu :
1. The Operating Core. Yang
termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaai dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2. The Middle Line. Yang
termasuk dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat
atas dengan bagian operasional.
3. The Technostructure. Yang
termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa
dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
4. The Support Staff. Yang
termasuk disini adalah orang – orang yang member jasa pendukung tidak langsung
terhadap organisasi (orang – orang yang mengisi unit staff).
Struktur organisasi yang akan
dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi
syarat sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap – tiap satuan
organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Sedangkan, Struktur organisasi efisien berarti dalam
menjalankan peranan tersebut masing – masing satuan organisasi dapat mencapai perbandingan
terbaik antara usaha dan hasil kerja.
Elemen
Utama Struktur Organisasi
1.
Kompleksitas
Kompleksitas struktur menggambarkan
derajat diferensiasi dalam suatu organisasi, baik diferensiasi horizontal,
vertical, maupun spasial.
a) Diferensiasi Horizontal
Penyebab
terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit dalam
organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan, sifat tugas – tugas didalamnya,
serta latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas –
tugas tersebut.
b) Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi horizontal dan vertical sebenarnya berhubungan
erat. Meningkatnya diferensiasi horizontal biasanya selalu dibarengi dengan
kebutuhan untuk mengontrol aktivitas yang kian beragam. Organisasi kemudian
menambah lapisan pengawas atau supervisor ( untuk mengawasi lapisan pekerja)
atau manajer (untuk mengawasi supervisor atau manajer level bawah). Hal ini
dengan sendirinya menambah diferensiasi vertical. Jadi, diferensiasi vertical
adalah gambaran dari lapisan – lapisan hierarki dalam organisasi.
c) Diferensiasi Spasial
Diferensiasi
spasial menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel organisasi tersebut
secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor dan/atau personal
yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akan menghadapi
kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya berpusat pada
satu atau beberapa lokasi.
2. Fungsi atau Kegunaan Struktur
dalam Organisasi
a.
Kejelasan Tanggungjawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggungjawab dan
apa yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggungjawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena
pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
b.
Kejelasan Kedudukan. Kejelasan Kedudukan seseorang dalam struktur organisasi
sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya
keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
c.
Kejelasan Uraian Tugas. Dalam struktur organisasi sangat membantu pihak
pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan
dapat berkonsentrasi dalam mellaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang
jelas.
3. Bentuk – Bentuk Struktur
Organisasi
a.
Struktur Garis (sederhana)
Organisasi bentuk garis
diciptakanoleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan
disalurkan secara vertical kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya,
pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung ditujukan kepada atasan yang
member perintah.
Ciri – cirri. Kesatuan perintah
terjamin, pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan, organisasi tergantung
pada satu pimpinan.
Kelebihan struktur garis : Karyawan
akan lebih menyadari tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan yang diembannya,
karena struktur ini lebih mudah dimengerti.
Kekurangan struktur garis : kurang
fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan
menjadi lebih luas dan kompleks. Tugas karyaawan yang terbatas sejak awal
menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke
posisi manajerial.
b.
Struktur Fungsional
Struktur Organisasi fungsional
diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan
yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang
memberi perintah kepada setiap baawahan, sepanjang ada hubungannya dengan
fungsi atasan tersebut.
Cirri – cirri : Tidak menjamin
adanya kesatuan perintah, Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju
spesialisasi, penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan
yang sama.
Kelebihan struktur fungsional :
keahlian yang dimiliki oleh seorang spesialis fungsional. Keahlian ini
memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi pada area tertentu yang
berada di bawah wewenangnya.
Kelemahan struktur fungsional :
kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisor,
kekurangan lain yaitu kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka
wewenangi secara fungsional, situasi yang mungkin berdampak negative bagi
koordinasi aktivitas tertentu.
4 Faktor – Faktor Penyebab Perbedaan Struktur Organisasi
1.
Strategi Organisasi
Tidak dapat disangkal bahwa terdapat
hubungan antara strategi organisasi dengan struktur yang digunakan untuk
mencapainya. Keterkaitan itu lebih mudah dilihat dalam mengelola sebuah bisnis.
Karena keterkaitan antara strategi dengan struktur yang akan digunakan. umumnya
suatu organisasi memilih salah satu dari tiga bentuk strategi yaitu, strategi
yang menuntut inovasi, strategi yang diarahkan kepada minimalisasi biaya atau
ongkos, dan strategi yang sifatnya imitative.
2. Besar
– Kecilnya Organisasi
Semakin banyak karyawan yang bekerja
pada suatu organisasi, semakin kompleks pula organisasi tersebut. Demikian pula
dengan pola pengambilan keputusan untuk kepentingan koordinasi dan pengawasan
mengakibatkan makin banyak keputusan yang di ambil oleh kantor pusat organisasi
yang bersangkutan.
3. Teknologi
yang digunakan
Berbagai studi yang dilakukan para
pakar dan ilmuwan yang menunjukan dengan jelas teknologi yang digunakan dengan
struktur organisai. Karena keterkaitan tersebut efektivitas kerja akan
ditentukan oleh kesesuaian teknologi dengan struktur. Tiga kategorisasi yang
dapat digunakan sebagai dasar pemikiran ialah kategori berdasarkan produk,
analisis permasalahan, dan sifat teknologi yang digunakan.
4.
Kekuasaan dalam Organisasi
Dikaitkan dengan struktur, dapat
dinyatakan bahwa baik karena seseorang merasa bahwa satuan tempatnya bertugas
penting maupun karena keinginan untuk memupuk kekuatan atau kekuasaan.
Seseorang yang menduduiki jabatan sebagai pimpinan akan berusaha agar satuan
kerja yang dipimpinnya semakin kompleks.
Organisasi ini bertujuan untuk
mencari keuntungan maka yang harus di perhatikan adalah :
1. 1. Pemasaran dan Penjualan
Seringkali perusahaan baru bangkrut
karena divisi pemansaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu
membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha namun setahun kemudian
tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adlah melakukan riset pasar,
promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan
proyek untuk perusahaan.
2. 2. Produksi, Buatlah struktur
organisasi yang tepat
Dalam perusahaan yang kita kelola
harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dan tepat agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
3. 3.
Administrasi dan keuangan
Divisi ini bertanggung jawab
terhadap masalah legal, administrasi, penagihanm pembayaran, termasuk
pembayaran gaji karyawan.
Struktur dan proses mempengaruhi perilaku organisasi
Perilaku organisasi dapat
didefinisikan sebagai penggunaan teori, metode, dan prinsip – prinsip dari
berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya
untuk mempelajari persepsi, nilai – nilai, kapasitas belajar, dan tindakan
individu ketika bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan,
penganalisasian dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya manusia,
misi, tujuan, dan strateginya.
Tujuan para manajer dalam setiap
organisasi ialah mencapai perilaku yang dikoordinasikan sehingga organisasi
tersebut dinilai efektif oleh mereka yang mengevaluasi hasilnya. Factor –
factor utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan
hubungan wewenang. Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi
agar memudahkan komunikasi dai antara para pegawai.
KESIMPULAN
Organisasi adalah wadah kegiatan
daripada orang – orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan. Dalam
wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Itulah sebabnya struktur organisasi
sangat diperlukan dalam sebuah organisasi yang baru dibentuk, dalam keadaan
berkembang maupun yang sudah mapan.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson,
Ivancevich, Donnely. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi
Kelima. Jakarta. Erlangga.
Kusdi.
2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Sutarto.
1978. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
SUMBER: http://mystorywithmila.blogspot.com/2014/01/struktur-organisasi-dan-implementasi.html