Selasa, 24 Juni 2014

Pemikiran Orang Indonesia Terhadap Pemilu

PEMIKIRAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP PEMILU DARI TAHUN KE TAHUN


Mayoritas masyarakat Indonesia tampaknya lebih mengutamakan popularitas dalam menentukan pilihan di ajang pemilihan umum. Baik itu dalam pemilihan anggota legislatif, kepala daerah, hingga pemilihan presiden. Kandidat yang sebelumnya sudah bernama, penampilan menarik, wajah familiar, rajin diliput media, berpeluang besar untuk memenangkan hati masyarakat calon-calon pemilih yang akan mengundi nasib pada pemilihan umum kelak.Hal ini sangat terlihat dari metode caleg atau capres yang menggunakan metode kampenya terbuka lebih berhasil dari pada yang berkampanye pada daerah tertentu saja, ini mungkin sah sah saja , akan tetapi lebbih baik masyarakat juga melihat dari kemampuan orang tersebut.
Akan tetapi pada kenyataannya Pola pikir mayoritas masyarakat dalam memilih pemimpin memang cenderung lebih mengedepankan popularitas daripada kualitas. Seolah tidak perduli bagaimana latar belakang, jejak rekam, dan sepak terjang si calon

Bisa kita lihat dewasa ini ramai caleg yang berasal dari kalangan artis. Ada lagi yang menjual nama orang tua atau orang terdekatnya yang sudah terlebih dulu sukses untuk mendongkrak popularitas. Hingga memampang gambar orang besar seolah-olah orang besar tersebut mendukungnya hingga masyarakat berfikir caleg tersebut sudah di percaya oleh orang sebesar dan terhormat tersebut padahal itu hanyalah suatu bentuk kerja sama yang di lebih-lebihkan.

Tetapi belakangan ini masyarakat sudah mulai pintar atas dasar pengalamann di masa lalu, masyarakat indonnesia sekarang lebih mementinngkan bukti dari pada janji, lebih mementingkan skill dan kemampuan dari pada penampilan, lebih mementingkan kinerja dari pada hanya sekedar konsep karena masyarakat indonnesia telah berkali-kali di berikan janji kosong dan pelan-pelan mereka mulai menyadari itu.
Nah sekarang yang menjadi permasalahan adalah caleg yang mempunyai kemampuann tersebut harus show up, harus tampil , dan harus membuktikan kemampuan nya di muka publik jangan kalah dengan caleg yang hanya mendomplenng popularitas saja, dan sisa nya biar masyarakat yang menilai.

SUMBER:  http://bayuarista1994.wordpress.com/2014/03/19/pemikiran-masyarakat-indonesia-terhadap-pemilu-dari-tahun-ke-tahun/

Ide Kreatif dan Inovasi Terbaru

Ide Jitu Peluang Usaha Token Isi Ulang Listrik Prabayar


Akhir – akhir ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan jaringan dengan program layanan jaringan listrik dari pascabayar menjadi prabayar. Saat ini jumlah pelanggan listrik prabayar sudah mencapai 1,7 juta pelanggan dari total 41 juta pelanggan PLN  akhir 2010. Tentu Saja jumlah pengguna listrik prabayar akan semakin meningkat. Dan tentunya akan menjadi peluang usaha yang menarik dalam penjualan token isi ulang listrik prabayar ini .

Menurut Bagian Pemasaran dan Komunikasi PT PLN,PLN sudah menunjuk beberapa bank untuk kerjasama, Diantaranya Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Perkreditan Rakyat Karya Jati Sadaya (BPR KS), Bank BNI, dan Bank CIMB Niaga. Bank biasanya menjual token melalui jaringan ATM. Bank-bank tersebut juga ditunjuk menjadi agen yang bisa bekerjasama dengan downline atau agen server token.
Jadi masyarakat yang tertarik dengan usaha menjual token bisa menggunakanpeluang usaha ini dengan bekerjasama dengan bank-bank tersebut. Karena tidak semua masyarakat mempunyai ATM dan jumlah ATM juga terbatas disamping terkadang jarak ATM cukup jauh dari rumah warga di kampung2.
Sekadar informasi, komisi yang didapat agen server token adalah sebesar Rp 100 per transaksi. Dan incomelain dari pendaftaran downlink agen . Jadi harusmengejar quota yang banyak untk mendapat hasil yg lumayan . seperti halnya bisnis pulsa elektrik seluler.
Sistem Kerjasama dan pemasaran
Jika anda tertarik dengan peluang usaha penjualan token listrik ini, ada dua pilihan. Yaitu menjadi agen ritel yang menjual langsung ke konsumen dan menjadi agen server yang membawahi beberapa agen ritel. Berbeda dengan agen ritel yang mendapat keuntungan dari penjualan eceran, keuntungan agen server berasal dari perekrutan agen dan komisi dari penyaluran token ke agen ritel.
Untuk memulai anda perlu menyiapkan deposit, modal lain yang harus disiapkan adalah perangkat komputer yang punya akses internet. Karena, semua transaksi penjualan token dilakukan menggunakan jaringan internet.Jika nada ingin mengembangkan penjualan anda bisa berjualan lewat  internet atau menjadi agen server. Banyak pelanggan yang dilayani pesanannya melalui Yahoo Messenger (YM), atau pun FB.
 
SUMBER:  http://ide17bisnis.blogspot.com/2011/12/ide-jitu-peluang-usaha-token-isi-ulang.html

Minggu, 08 Juni 2014

Dampak Negatif TSUNAMI

Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti “ombak besar di pelabuhan“) adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami:
* Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
* Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
* Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

 Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia
 Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System – InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System – DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi(RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.
Cara Kerja

Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.
Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).
Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.

SUMBER :  https://saripedia.wordpress.com/tag/dampak-negatif-tsunami/

Bung Tomo

BUNG TOMO

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga!”

- Bung Tomo -
Siapa tak kenal Sutomo? Pria yang hampir selalu digambarkan dengan sosok penuh semangat, jari menunjuk ke atas dan tatapan mata tajam di buku-buku pelajaran itu adalah seorang tokoh penting dalam pertempuran besar di Surabaya. Sosok penyebar semangat arek-arek Surabaya yang namanya didengung-dengungkan terutama menjelang Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November itu dikenal sebagai Singa Podium yang pidatonya bukan hanya menghipnotis tapi juga mampu membakar jiwa-jiwa muda yang sedang berjuang melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia pada masa itu.
Lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920, Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo adalah sosok yang aktif berorganisasi sejak remaja. Tumbuh di masa-masa sulit, masa penjajahan, Bung Tomo menjelma menjadi seorang pemuda yang tangguh. Tertarik dengan dunia jurnalisme, pada masa mudanya Bung Tomo tercatat sebagai wartawan freelance pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya 1937. Pada tahun 1939 Bung Tomo menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa di Ekspres, Surabaya. Terakhir beliau tercatat sebagai Pemimpin Redaksi Kantor Berita Indonesia Antara di Surabaya 1945.
Jiwa kepahlawanan Bung Tomo tidak perlu diragukan lagi. Sejarah mencatat seorang Bung Tomo sebagai sosok yang cinta tanah air, tak gentar melawan penjajah dan terus mengobarkan semangat para pejuang pada masanya. Sosok yang namanya telah melekat erat pada rakyat Indonesia umumnya serta warga Surabaya, arek-arek Surabaya khususnya, sebagai seorang pahlawan ini ternyata baru mendapat gelar pahlawan setelah dua puluh tujuh tahun wafat.
Sosok yang sejak kita sekolah, diajarkan di pelajaran sejarah, kita anggap sebagai pahlawan karena perjuangannya mulai dari melawan penjajah sampai mempertahankan kedaulatan republik ini yang sempat hendak diusik lagi oleh Belanda ternyata dulunya tidak diakui sebagai pahlawan oleh pemerintah kita. Bung Tomo, pahlawan pengobar semangat juang arek-arek Surabaya ini baru mendapat gelar pahlawan secara resmi dari pemerintah pada tahun 2008, yang disahkan melalui Keputusan Presiden Nomor 041/TK/TH 2008.
Sesuatu yang menimbulkan tanda tanya besar, meski kemudian jika kita menilik kembali sepak terjang beliau pada masanya hal ini tidak lagi mengejutkan. Bung Tomo bukan hanya seorang pejuang yang kritis terhadap penjajah, beliau adalah sosok yang juga kritis terhadap pemerintah. Pada jaman orde baru, pemerintahan Soeharto, Bung Tomo bahkan sempat dipenjara. Kritik-krtitiknya terhadap pemerintah waktu itu membuat gerah penguasa. Pemikiran-pemikirannya yang kritis bisa dibaca di bukunya, Menembus Kabut Gelap: Bung Tomo Menggugat.
Menurut KBBI, pahlawan diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Kalau menilik pendefinisian di atas kiranya tak salah kalau selama ini kita menganggap Bung Tomo sebagai pahlawan meskipun, sekali lagi, ternyata pemerintah kita baru mengakui belum lama ini. Akan tetapi terlepas dari pengakuan pemerintah, ataupun pendefinisian, jasa Bung Tomo patut kita hargai. Bukan itu saja, di masa di mana kita sudah dinyatakan, diakui merdeka tapi ternyata masih “terjajah” ini, jiwa kepahlawanan seperti Bung Tomo sangat dibutuhkan. Bangsa kita butuh pahlawan-pahlawan untuk membawa bangsa ini menuju terwujudnya cita-cita bersama, cita-cita yang tertuang dalam butir-butir Pancasila terutama sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Cita-cita yang sepertinya masih sekadar pengakuan, tertulis, resmi, tapi belum benar-benar diamalkan.
Saya yakin Bung Tomo tidak butuh gelar pahlawan. Seorang pahlawan sejati tidak butuh pengakuan, dari siapapun. Bahkan, seorang pahlawan tidak akan merasa dirinya pahlawan karena dia berjuang dengan niat yang ikhlas demi terwujudnya cita-cita bersama, bukan untuk sebuah pengakuan atau sebutan pahlawan. Saya juga percaya ada jiwa pahlawan pada setiap diri manusia. Diakui atau tidak, dihargai atau tidak perjuangan kita, mengutip kata-kata Soe Hok Gie dalam bukunya Catatan Seorang Demonstran, “Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi.”

SUMBER: http://sosok.kompasiana.com/2012/10/31/bung-tomo-pahlawan-yang-sempat-tak-diakui-505513.html