- 1. Partisipasi Masyarakat dan Langkah- langkah Antispasi Bencana Musni Umar, Ph.D
- 2. 1. Latar Belakang• Salah satu kebutuhan primer masyarakat ialah rasa aman, termasuk aman dari bencana. Setiap orang, keluarga, kelompok masyarakat, perusahaan, organisasi, partai politik dan negara, ingin aman dari bencana. Tidak ada yang menginginkan adanya bencana.• Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, bencana dapat diprediksi dan masyarakat bisa mendapat informasi melalui lembaga atau pakar yang kompeten, tetapi adakalanya informasi dari lembaga atau pakar bisa rmeleset, sehingga masyarakat jatuh korban dan timbul kerugian harta benda.
- 3. • Bencana adakalanya sudah diduga seperti letusan gunung merapi, tetapi ada juga bencana yang tidak terduga seperti tsunami di Aceh. Mungkin juga bencana sudah diduga, seperti bencana banjir, kebakaran dan lain sebagainya, tetapi karena bencana tidak selalu datang, maka banyak orang yang lengah dan lalai. Kalau sudah datang bencana, baru menyesal karena tidak sedia patung sebelum hujan.• Untuk menjamin terwujudnya keamanan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara dari bencana, maka suka tidak suka dan mau tidak mau, harus selalu siap. Pelaksanaan program hari ini yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Jakarta Selatan, dimana saya diminta menjadi narasumber dengan tajuk “Langkah-langkah Antisipasi Bencana di Kota Administrasi Jakarta Selatan,” yang kemudian saya beri judul “Partisipasi Masyarakat dan langkah-langkah Antisipasi Bencana,” merupakan upaya untuk selalu waspada terhadap kemungkinan datangnya bencana yang tidak diinginkan oleh siapapun.
- 4. Bencana Alam Stunami
- 5. 2. Pengertian Bencana dan Pentingnya Kewaspadaan Dini• Pengertian bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.• Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa bencana itu, paling tidak dapat dibagi kepada tiga macam:• Pertama, bencana alam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
- 6. Bencana Alam Gempa Bumi
- 7. • Kedua, bencana non-alam, yaitu bencana yang diakibatkan peristiwa atau rangkaian peristiwa non- alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.• Ketiga, bencana social, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.• Dengan demikian, masalah bencana merupakan kebutuhan semua pihak untuk mencegahnya, atau paling kurang mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana baik bencana alam, non- alam maupun sosial.
- 8. Bencana nonalam Wabah Penyakit
- 9. • Adapun yang dimaksud dengan kewaspadaan dini masyarakat menurut Prof. Dr. Nur Syam, M.Si adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia (Nur Syam, Urgensi Kewaspadaan Nasional, Blog, diunduh 14/3/2012).• Maka, pengertian kewaspadaan dini masyarakat untuk menjaga kemungkinan terjadinya bencana ialah kondisi kepekaan, kesiap-siagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan timbulnya bencana. Potensi dan indikasi sekecil apapun kemungkinan timbulnya bencana harus diantisipasi dengan penuh kepekaan dan kesiagaan.• Dengan memegang perinsip “sedia payung sebelum hujan,” maka diperlukan adanya langkah-langkah antisipasi sebelum bencana datang menerjang.
- 10. Contoh Kewaspadaan Dini
- 11. Langkah-langkah Antisipasi• Sebagaimana dikemukakan pada judul makalah ini yaitu partisipasi masyarakat dan lngkah-langkah antisipasi bencana, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, sekurang- kurangnya untuk mengurangi dampak negatif dari suatu bencana. Pertama, kegiatan pencegahan. Ia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana. Kegiatan pencegahan ini harus dilihat dari bencana apa yang akan dicegah, kalau banjir misalnya yang akan dicegah, maka langkah yang harus dilakukan adalah perlunya masyarakat di didik dan dibiasakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, untuk mencegah banjir di DKI Jakarta, maka dibangun banjir kanal timur, kanal barat, dibuat reservoar air, dibangun taman kota, parit, saluran air, gorong-gorong dan sebagainya.
- 12. Pencegahan Bencana nonalam
- 13. Kedua, kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatanyang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melaluipengorganisasian serta melalui langkah yang tepatguna dan berdaya guna.
- 14. Ketiga, peringatan dini, adalah serangkaian kegiatanpemberian peringatan sesegera mungkin kepadamasyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencanapada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
- 15. Keempat, mitigasi, adalah serangkaian upaya untukmengurangi resiko bencana, baik membangun fisikmaupun penyadaran dan peningkatan kemampuanmenghadapi ancaman bencana.
- 16. Kelima, tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yangdilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menanganidampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatandan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihanprasarana dan sarana.
- 17. Partisipasi Masyarakat• Untuk mencegah dan mengatasi bencana, tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah. Diperlukan partispasi masyarakat, tidak saja fikiran, tetapi tenaga dan dana. Dapat dikatakan kunci sukses dalam mencegah dan menangani bencana sangat ditentukan besar kecilnya partisipasi masyarakat. Semakin besar partisipasi masyarakat, akan semakin besar tingkat kesuksesan dalam mencegah dan mengangani bencana yang dialami masyarakat.
- 18. Setidaknya terdapat dua macam partisipasi dalam pencegahan danpenanganan bencana yaitu:• Autonomous participation (partisipasi otonom)•Mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi)
- 19. Kesimpulan• Pencegahan bencana sangat diperlukan karena tidak ada manusia yang menginginkan adanya bencana. Walaupun dalam realitas kadang-kadang bencana datang tanpa diduga. Untuk itu, kewaspadaan terhadap bencana sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi datangnya bencana dan dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana.• Di DKI Jakarta dan khususnya di Kota Administrasi Jakarta Selatan, berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir, angin topan, longsor, serta bencana sosial seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, atau teror.
- 20. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi bencana dalam bentukkegiatan pencegahan dan langkah-langkah penangananbencana. Untuk mewujudkan hal itu, amat diperlukanpartisipasi otonom dari seluruh masyarakat DKI Jakarta,khususnya masyarakat Kota Jakarta Selatan. Tanpa partisipasimasyarakat, tidak mungkin pemerintah bisa melakukankegiatan pencegahan dan penanganan bencana secara baik.Dalam rangka antisipasi bencana, maka masyarakat perluselalu dalam kesiapsiagaan, serta penting adanya peringatandini sebelum dan setelah mulai terjadi bencana. Selain itu,penting ada mitigasi bencana untuk mengurangi resikobencana. Terakhir, adalah tanggap darurat jika terjadibencana.Musni Umar, Ph.D adalah Direktur Eksekutif Institute for SocialEmpowerment and Democracy (INSED), Sosiolog UIN SyarifHidayatullah Jakaarta dan Universitas Nasional Jakarta
SUMBER: http://www.slideshare.net/musniumar/partisipasi-masyarakat-dan-antispasi-bencana